Kompetensi Dasar : 2.4
Mengidentifikasi hama dan penyakit pada organ tumbuhan yang dijumpai
dalam kehidupan sehari-hari
Penyakit adalah penyebab
tanaman menjadi sakit. Tanaman dikatakan sakit jika ada perubahan seluruh atau sebagian
organ-organ tanaman yang menyebabkan terganggunya kegiatan fisiologisnya, atau
sakit adalah penyimpangan dari keadaan normal. Misalnya tanaman tomat yang semula
segar tiba-tiba menjadi layu. Daun kedelai yang awalnya berwarna hijau segar,
sekarang tiba-tiba kelihatan bercak-bercak cokelat. Tanaman-tanaman tersebut
menyimpang dari keadaan normal dan biasanya
orang mengatakan sakit. Penyebab sakit ini bermacam-macam, seperti
bakteri, cendawan, virus, kekurangan atau kelebihan air, kekurangan atau
kelebihan unsur hara atau karena tanaman mendapatkan stress lingkungan misalnya
suhu lingkungan yang terlalu panas atau terlalu dingin.
Hama adalah binatang
perusak tanaman budidaya. Tanaman yang dirusak tersebut misalnya kol, sawi,
selada, tomat, terung, jagung, jeruk, mangga. Sementara itu, binatang yang
merusak atau hama diantaranya adalah bermacam-macam ulat, belalang, siput,
bekicot, serangga
dan sebagainya. Hama dan penyakit
tersebut antara lain :
1. Penyakit pada tanaman
a.
Virus
dan bakteri
Virus
juga dapat menyebabkan penyakit pada tumbuhan. Tanaman di kebun yang terinfeksi
virus dapat menyebabkan bercak-bercak kecil berwarna kuning pada daunnya.
Bahkan bercak-bercak kuning dapat menjadi gelap karena kematian jaringan
seperti yang menyerang tanaman kacang. Virus dapat menyebabkan pertumbuhan
tumor pada daun. Daun tersebut menjadi tidak berbentuk. Virus tumbuhan tidak
dapat menginfeksi hewan, sehingga kamu tidak perlu khawatir bila menyentuh daun
tersebut.
Gambar. Tanaman kacang yang terserang virus |
Bakteri dapat menyebabkan kerusakan pada
tumbuhan. Bakteri dapat masuk ke tubuh tumbuhan melalui stoma atau luka kecil
pada tubuhnya. Dalam tubuh tumbuhan bakteri dapat merusak sel-sel tumbuhan bila
telah menginfeksi sitoplasma. Umumnya bakteri menyebabkan bercak-bercak lubang
pada buah dan daun. Bakteri juga dapat menyebabkan tumbuhan layu secara
mendadak sehingga mati.
Penyakit layu pada tanaman
mentimun disebabkan oleh bakteri Erwinia tracheiphila. Bila
pangkal batang tanaman yang layu dipotong akan mengeluarkan lendir bakteri berwarna
putih kental dan lengket.
Gambar. Timun yang terserang virus |
Bakteri
Pseudomonas solanacearum Smith. juga dapat menyebabkan layu bakteri pada akar
tanaman cabai.
Gambar. Akar cabai yang terserang bakteri |
b.
Jamur
atau Cendawan
Gambar. Cendawan pada tanaman |
Penyakit tanaman dapat
dibagi menjadi dua golongan, yaitu penyakit
parasit dan penyakit non-parasit atau penyakit fisiologis. Penyebab
penyakit parasit sudah kita bahas sebelumnya yang diantaranya adalah bakteri,
virus dan cendawan. Sedangkan penyakit non-parasit yaitu penyakit yang
disebabkan oleh kekurangan atau kelebihan terhadap unsur hara (mineral), air,
sinar matahari dan temperatur. Tanaman ini juga seperti manusia. Jika kekurangan
makanan, tanaman akan kelaparan atau sakit.
Gambar. Tanaman yang kekurangan unsur Ca |
a. Wereng
Gambar. Hama wereng |
b. Gangsir
Gambar. Gangsir |
c. Tikus
Tikus merupakan hama tanaman yang sangat merugikan
petani karena sulit dikendalikan karena memiliki daya adaptasi yang baik,
memiliki kemampuan berkembang biak yang tinggi dan penyebarannya cepat. Tikus
betina dapat melahirkan 4 sampai dengan 12 anak dalam satu siklus reproduksi.
Selain itu, tikus juga merusak batang tanaman. Pengendalian tikus dapat
dilakukan dengan cara gropyokan, yaitu memburu dan membunuh tikus secara
beramai-ramai dalam sebuah desa atau wilayah kelompok tani.
d. Lalat
buah
Lalat buah biasanya menyerang tanaman pada waktu
musim hujan. Lalat betina menusuk buah-buahan dengan alat peletak telur untuk
memasukkan telurnya ke dalam daging buah.Telur akan menetas dan menjadi
belatung yang memakan buah tersebut sehingga buah akan busuk dan rusak.
Pengendalian lalat buah dapat dilakukan dengan cara Sanitasi lingkungan dengan
membersihkan semua buah yang rontok.
e. Walang sangit
Gambar. Walang sangit |
f. Artona
Gambar. Ulat Artona |
Sumber : http://semi-yanto.blogspot.com/
Pratiwi P, Rinie, dkk. 2008. Contextual
Teaching and Learning Ilmu Pengetahuan Alam Sekolah Menengah Pertama/Madrasah
Tsanawiyah. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional