Standar
Kompetensi : 2. Memahami sistem dalam
kehidupan tumbuhan
Kompetensi Dasar : 2.2 Mendeskripsikan proses
perolehan nutrisi dan transformasi energi pada tumbuhan hijau
1.
Difusi dan Osmosis
Bagian-bagian penyusun
zat di alam ini selalu dalam keadaan bergerak. Bagian-bagian penyusun zat yang ukurannya
sangat kecil disebut partikel. Partikel tersebut menyebar merata ke segala
arah. Zat-zat bergerak dari tempat yang mempunyai konsentrasi lebih tinggi ke tempat
yang konsentrasinya lebih rendah. Proses perpindahan zat seperti tersebut
disebut difusi. Konsentrasi suatu zat adalah ukuran yang menunjukkan jumlah
suatu zat dalam volume tertentu. Difusi partikel zat itu akan berhenti jika
konsentrasi zat di kedua tempat tersebut sudah sama. Zat-zat makanan yang
terlarut berdifusi ke dalam sel melewati membran sel jika konsentrasi zat
makanan di luar sel lebih banyak dari pada yang ada di dalam sel. Dengan cara
yang sama, zat-zat makanan terlarut berdifusi ke luar sel melewati membran sel
jika konsentrasi zat di dalam sel
lebih banyak daripada yang ada di bagian luar sel.
Difusi air melalui
membran sel adalah suatu contoh peristiwa osmosis. Difusi air melalui membran
sel itu juga berlangsung dari tempat yang mempunyai konsentrasi air tinggi ke
tempat yang berkonsentrasi air rendah. Konsentrasi air merupakan ukuran yang
menunjukkan jumlah air dalam volume tertentu suatu larutan. Jika konsentrasi
air di bagian luar sel lebih banyak dibandingkan di bagian dalam sel, maka air
cenderung bergerak ke dalam sel melalui membran.
![]() |
Gambar. Difusi |
2.
Pertukaran Gas
![]() |
Gambar. stomata |
3.
Transpirasi
Proses transpirasi ini
mempunyai manfaat sendiri bagi tumbuhan. Di antaranya adalah untuk
mengendalikan suhu tubuh tumbuhan. Kita bisa bayangkan jika tidak ada proses transpirasi,
maka suhu tubuh tumbuhan akan meningkat dengan tajam terutama di siang hari
saat daun-daun tumbuhan menyerap energi sinar matahari. Oleh karena energi yang
diserap tersebut tidak semuanya digunakan oleh tumbuhan, maka diperlukan proses
untuk pembuangan energi yang berlebih. Salah satunya digunakan untuk menguapkan
kelebihan air yang terserap dari dalam tanah.
![]() |
Gambar. tetes air yang keluar melalui gutasi |
Dalam keadaan lingkungan
yang lembab, misalnya pada malam hari, proses pengeluaran air tidak berupa
uapair melainkan berupa tetes-tetes air. Proses ini disebut gutasi. Pada proses
gutasi air dikeluarkan melalui lubang di ujung atau tepi daun. Lubang tersebut
selalu tetap terbuka, siang dan malam, selama daun itu hidup. Stoma khusus
tersebut disebut hidatoda. Hidatoda merupakan
kelanjutan dari xilem dan floem dari akar dan batang. Pada daun, xilem dan
floem tersebut bercabang menjadi cabang-cabang halus yang membentuk jala dan berakhir
pada ujung daun atau tepi daun.
4.
Fotosintesis
·
Proses
Fotosintesis
![]() |
Gambar. Proses fotosintesis |
·
Bagaimana Gula
Digunakan?
![]() |
Gambar. Struktur Klorofil |
5.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Fotosintesis
Fotosintesis memerlukan
karbondioksida, air dan sinar matahari sebagai sumber energi, maka bila salah
satu di antara ketiga hal tersebut terganggu, maka akan terganggu pula proses
fotosintesisnya. Alasan mengapa tumbuhan harus mendapat cukup air, supaya fotosintesis
dapat berlangsung. Kekurangan air akan menghambat fotosintesis. Karbondioksida
juga sangat mempengaruhi fotosintesis, jika difusi karbondioksida dalam bentuk
gas dari lingkungan ke dalam tubuh tumbuhan dihalangi, maka fotosintesis akan
terganggu pula.
6.
Respirasi
![]() |
Gambar. Respirasi pada mitokondria |
Respirasi
adalah proses pemecahan makanan oleh organisme untuk memperoleh tenaga atau
energi. Respirasi terjadi pada tiap sel makhluk hidup, khususnya berlangsung
pada mitokondria. Respirasi yang menggunakan oksigen bebas untuk memecah
makanan menjadi zat-zat kimia yang lebih sederhana, disebut respirasi aerob.
Respirasi aerob terjadi dalam mitokondria semua sel eukariotik, termasuk
sel-sel penyusun tubuh tumbuhan. Respirasi aerob dapat digambarkan sebagai
berikut. Makanan + Oksigen è
Karbondioksida + Air + Energi
Sumber : Pratiwi P, Rinie,
dkk. 2008. Contextual Teaching and
Learning Ilmu Pengetahuan Alam Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah.
Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Tidak ada komentar:
Posting Komentar