Minggu, 08 April 2012

Hama & Penyakit pada Organ Tumbuhan

Standar Kompetensi    :  2. Memahami sistem dalam kehidupan tumbuhan
Kompetensi Dasar   : 2.4  Mengidentifikasi hama dan penyakit pada    organ tumbuhan yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari
Penyakit adalah penyebab tanaman menjadi sakit. Tanaman dikatakan sakit jika ada perubahan seluruh atau sebagian organ-organ tanaman yang menyebabkan terganggunya kegiatan fisiologisnya, atau sakit adalah penyimpangan dari keadaan normal. Misalnya tanaman tomat yang semula segar tiba-tiba menjadi layu. Daun kedelai yang awalnya berwarna hijau segar, sekarang tiba-tiba kelihatan bercak-bercak cokelat. Tanaman-tanaman tersebut menyimpang dari keadaan normal dan biasanya  orang mengatakan sakit. Penyebab sakit ini bermacam-macam, seperti bakteri, cendawan, virus, kekurangan atau kelebihan air, kekurangan atau kelebihan unsur hara atau karena tanaman mendapatkan stress lingkungan misalnya suhu lingkungan yang terlalu panas atau terlalu dingin.
Hama adalah binatang perusak tanaman budidaya. Tanaman yang dirusak tersebut misalnya kol, sawi, selada, tomat, terung, jagung, jeruk, mangga. Sementara itu, binatang yang merusak atau hama diantaranya adalah bermacam-macam ulat, belalang, siput, bekicot, serangga
dan sebagainya. Hama dan penyakit tersebut antara lain :
1.      Penyakit pada tanaman
a.      Virus dan bakteri
Virus juga dapat menyebabkan penyakit pada tumbuhan. Tanaman di kebun yang terinfeksi virus dapat menyebabkan bercak-bercak kecil berwarna kuning pada daunnya. Bahkan bercak-bercak kuning dapat menjadi gelap karena kematian jaringan seperti yang menyerang tanaman kacang. Virus dapat menyebabkan pertumbuhan tumor pada daun. Daun tersebut menjadi tidak berbentuk. Virus tumbuhan tidak dapat menginfeksi hewan, sehingga kamu tidak perlu khawatir bila menyentuh daun tersebut.
Gambar. Tanaman kacang yang terserang virus
 Bakteri dapat menyebabkan kerusakan pada tumbuhan. Bakteri dapat masuk ke tubuh tumbuhan melalui stoma atau luka kecil pada tubuhnya. Dalam tubuh tumbuhan bakteri dapat merusak sel-sel tumbuhan bila telah menginfeksi sitoplasma. Umumnya bakteri menyebabkan bercak-bercak lubang pada buah dan daun. Bakteri juga dapat menyebabkan tumbuhan layu secara mendadak sehingga mati.
Penyakit layu pada tanaman mentimun disebabkan oleh bakteri Erwinia tracheiphila. Bila pangkal batang tanaman yang layu dipotong akan mengeluarkan lendir bakteri berwarna putih kental dan lengket.
Gambar. Timun yang terserang virus 
Bakteri Pseudomonas solanacearum Smith. juga dapat menyebabkan layu bakteri pada akar tanaman cabai.
Gambar. Akar cabai yang terserang bakteri
b.      Jamur atau Cendawan
Gambar. Cendawan pada tanaman
    Sejumlah kerusakan pada tumbuhan disebabkan oleh jamur. Penyakit tumbuhan yang disebabkan oleh jamur cepat menyebar ke seluruh tanaman pertanian karena biasanya spora jamur disebarkan oleh angin. Jamur menginfeksi tumbuhan yang sehat biasanya dalam bentuk spora. Spora yang sudah masuk segera tumbuh dan akan menyerang jaringan xilem, sehingga mempengaruhi proses pengangkutan air dan dapat menyebabkan kematian bagi tumbuhan. Penyakit tepung pada tanaman Cucurbitaceae biasanya disebabkan oleh cendawan Erysiphe cichoracearum. Tanaman yang terserang menampakkan adanya lapisan putih bertepung pada permukaan daun dan batang muda. Selanjutnya daun atau batang tersebut berubah kekuningan dan akhirnya akan mati. Penyakit lain yang disebabkan oleh cendawan adalah busuk akar selain menyerang tanaman jeruk, cendawan Phytophthora juga menyerang kacang tanah.
Penyakit tanaman dapat dibagi menjadi dua golongan, yaitu penyakit parasit dan penyakit non-parasit atau penyakit fisiologis. Penyebab penyakit parasit sudah kita bahas sebelumnya yang diantaranya adalah bakteri, virus dan cendawan. Sedangkan penyakit non-parasit yaitu penyakit yang disebabkan oleh kekurangan atau kelebihan terhadap unsur hara (mineral), air, sinar matahari dan temperatur. Tanaman ini juga seperti manusia. Jika kekurangan makanan, tanaman akan kelaparan atau sakit.
Gambar. Tanaman yang kekurangan unsur Ca
Gambar. Tanaman yang kekurangan unsur N

2.      Hama yang menyerang tanaman
a.       Wereng 
Gambar. Hama wereng
Wereng adalah sejenis kepik yang menyerang tumbuhan dan menyebabkan daun dan batang menjadi berlubang-lubang. Jika serangannya parah maka daun akan menguning, kering, dan akhirnya mati. Wereng dapat dikendalikan secara kimiawi, misalnya dengan penyemprotan menggunakan insektisida. Menyemprot dengan pestisida harus menggunakan baju lengan panjang, sarung tangan, penutup muka (masker), topi, sepatu, dan diupayakan tidak melawan arah angin.
b.      Gangsir
Gambar. Gangsir
Gangsir merupakan binatang yang sering menyerang tanaman yang masih muda, misalnya tanaman yang baru dipindah dari persemaian. Gigitan gangsir menyebabkan tanaman mati karena batangnya putus atau patah. Potongan pangkal batang itu biasanya tidak dimakan tapi hanya diputus. Serangan gangsir biasanya terjadi pada malam hari. Gangsir membuat liang di dalam tanah sampai kedalaman 90 cm dengan ciri khas ada onggokan tanah di permukaan liang. Pencegahan yang dapat dilakukan antara lain dengan tidak menanam bibit yang terlalu muda karena disukai gangsir. Adapun pengendalian terhadap gangsir dapat dilakukan dengan menyiram larutan insektisida pada liang gangsir kemudian ditutup dengan tanah.
c.       Tikus
Gambar. Hama tikus
Tikus merupakan hama tanaman yang sangat merugikan petani karena sulit dikendalikan karena memiliki daya adaptasi yang baik, memiliki kemampuan berkembang biak yang tinggi dan penyebarannya cepat. Tikus betina dapat melahirkan 4 sampai dengan 12 anak dalam satu siklus reproduksi. Selain itu, tikus juga merusak batang tanaman. Pengendalian tikus dapat dilakukan dengan cara gropyokan, yaitu memburu dan membunuh tikus secara beramai-ramai dalam sebuah desa atau wilayah kelompok tani.
d.      Lalat buah
Gambar. Lalat buah 
Lalat buah biasanya menyerang tanaman pada waktu musim hujan. Lalat betina menusuk buah-buahan dengan alat peletak telur untuk memasukkan telurnya ke dalam daging buah.Telur akan menetas dan menjadi belatung yang memakan buah tersebut sehingga buah akan busuk dan rusak. Pengendalian lalat buah dapat dilakukan dengan cara Sanitasi lingkungan dengan membersihkan semua buah yang rontok.
e.        Walang sangit
Gambar. Walang sangit
Walang sangit merupakan serangga hama tanaman padi. Setiap kali bertelur, serangga betina dapat menghasilkan 100–200 butir telur. Telur-telur tersebut diletakkan pada daun tanaman padi. Telur yang telah menetas akan menjadi nimfa yang berwarna hijau dan berangsur-angsur menjadi coklat. Nimfa dan imago menyerang buah padi yang sedang matang susu dengan cara menghisap cairan buah sehingga menyebabkan buah menjadi hampa. Pengendalian terhadap wereng coklat dapat dilakukan dengan cara menanam secara serentak, sanitasi tanaman yang terserang, atau dengan penyemprotan insektisida.
f.       Artona
Gambar. Ulat Artona
Hama ini temasuk lepidoptera (kupu yang merusak tanaman ketika stadia larva). Artona menjadi hama bagi tanaman kelapa. Ulat yang baru menetas menyerang dengan menimbulkan gejala serangan titik-titik pada daun. Setelah agak besar, ulat menimbulkan gejala serangan garis-garis pada daun. Selanjutnya, ulat yang cukup besar memakan daun kelapa berikut tulang daunnya sehingga daun kelapa hanya tinggal lidinya saja. Pengendalian terhadap artona dilakukan dengan memangkas daun kelapa yang sudah terserang agar ulat dan kepompongnya ikut terbuang. Pengendalian hayati dengan melepas parasit Apanteles artonae. Pada areal pertanaman yang luas dapat dilakukan penyemprotan dengan larutan insektisida yang bersifat sistemik atau racun perut.



Pratiwi P, Rinie, dkk. 2008. Contextual Teaching and Learning Ilmu Pengetahuan Alam Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional


1 komentar: